Jalur Pendakian Miliki Banyak Ragam Trek Mudah Hingga Sulit

Salah Jalur di Gunung Burangrang! Gunung Burangrang (2064 mdpl) menjadi pendakian pembukaan theslackerhiker yg lokasinya di Jawa Barat.

Sebenarnya plan awal kita adalah via Legok Haji yg lokasi basecampnya di Google Maps adalah Curug Cipalasari, setelah kita ikutin dan tanya2 warga setempat, gataunya kita di arahin ke jalur Tanjakan Mentari. Dan ketika sampai basecamp, kita masih asumsi bahwa kita ada di Legok Haji karena emang sesuai sama Google Maps. Ga nyadar kalo beda jalur karena keasyikan ngobrol wkwkwk.

Sebenarnya ketika mulai pendakian aku dah merasa ada yg janggal ketika cek GPS, kok tracklog Legok Haji ada di punggungan sebelah ya? Auto panik tapi ya sudahlah hahaha. Syukurlah jalurnya cukup jelas, dan yang paling asik adalah, jalur Tanjakan Mentari ini sangat sepi gak ketemu rombongan lain meski mendaki di hari Sabtu.

Ternyata trek ini cukup pendek, yakni sekitar 3km saja dan gak tembus jalur lain langsung ke puncak, tapi sensasi nanjaknya, muantapppp wkwkwk. Jadi, apa kalian juga pernah punya pengalaman salah tujuan jalur ketika naik gunung? Ato juga pernah salah basecamp di Burangrang?

ALTAR kuno bersejarah Kerajaan Singosari di Gunung Arjuno. Yang pernah lewat jalur Purwosari pasti tau banget donk dengan peninggalan Altar dari batuan Andesit yang berada di Pos 5 Mangkutoromo.

Dari tetua setempat saya mendapatkan cerita MENARIK ttg altar ini, yang memiliki nama asli Wahyu Mangkutoromo. Pada Abad ke 13 ketika Kerajaan Singosari runtuh, sekelompok masyarakatnya pindah ke Arjuno dan membangun peradaban kecil di area Pos 5 ini.

Dan Altar Wahyu Mangkutoromo ini dijadikan sebagai titik berkumpulnya para masyarakat tersebut. Maka tentunya gak heran kalo di jalur ini banyak sekali arca, candi, dan punden berundak yang usianya sangat tua nan alami

Iya, sebenarnya emang ini motivasi utama theslackerhiker milih lewat jalur Purwosari wqwq, biar banyak cerita sejarahnya dan tentunya kita jadi bisa belajar bareng. Ga usah mikir yg mistis2, mending mikir gimana caranya bisa tambah pengetahuan tapi jangan sok tahu ok no debat sis.

Opsi Lain Menikmati Gunung Himalaya Tanpa Trekking

Naik gunung? Yaaah butuh effort yg gede pastinya.. Bukan cuma kesehatan tapi mental juga dibutuhkan.. Bahkan persiapan yg baik pun jd faktor penunjang dalam sebuah pendakian.

Sedih kalo setiap bulan denger ada yg meninggal di gunung.. Tingkat kematian makin meningkat.. Masih banyak jg yg memaksakan naik gunung disaat cuaca sedang extreme. Terlebih terkadang persiapannya kurang memadai.. Ini butuh perhatian extra.

Untuk temen – temen yang mau ke Nepal tapi tidak mau naik gunung. Kalian masih bisa banget kok melihat gugusan pegunungan Himalaya. Caranya adalah, kamu bisa main ke Nagarkot dan menikmati indahnya pengunungan Himalaya. Kalau cuaca langit lagi cerah, kamu bisa melihat puncak gunung everest juga loh. Selain itu dari Nagarkot ke Kathmandu cuma butuh 3 jam kok!

Selain di Nagarkot, kamu juga bisa menikmati indahnya sunrise gunung Himalaya dari Phokara (Sarangkot). Nah, jadi kalau misalnya kamu tidak mau trekking ke Nepal, masih banyak loh destinasi dan tempat wisata lain untuk tetap menikmati keindahan gunung Himalaya!

Nah, tapi kalau kalian mau naik gunung bisa banget ya. Ini salah satu cerita gue ketika mendaki gunung di Jepang.

Kalo liat foto ini rasanya pengen nangis pas inget kejadiannya.. .
*saat lewatin Chomrong, gue harus lewatin ((ribuan tangga)) dan turun kemudian naik lagi ke Sinuwa. Di sepanjang jalan gue papasan dengan orang2 yg mukanya semua flat tanpa senyum.. Dalam hati *waduh kasian mereka harus naik tangga ribuan kaya begini.. Gue tersenyum sama si Kokoh..

Iseng gue tanya guide
Gue : nanti kita jalan pulang lewat sini juga?
Guide : iyah, kita akan lewatin semua tangga2 ini
Gue : “WHAT???” I REPEAT.. WHAT?” SEMUA TANGGA INI?
Guide : Yes it is, jawab guide gue sambil senyam senyum

Gue : now I know the reason why they look like zombie when going up.. Then they will say “I feel you broh”

Seketika gue manyun garuk-garuk aspal ngebayangin jalan pulang harus nanjak ribuan tangga yg bikin dengkul lemes. Namun, jalani aja nanti juga selesai kok.

Makna cerita : Jangan seneng menghadapi jalur turunan, karna dimana ada turunan disitulah akan ada tanjakan