Cabai Mahal Banget! Kenapa, Sih?

Cabai adalah makanan favorit hampir seluruh masyarakat Indonesia. Bahkan banyak dari masyarakat Indonesia yang tidak bisa makan kalau tidak pakai cabai. Hampir seluruh masakan khas nusantara menggunakan cabai. Cabai juga adalah hal yang wajib di rumah tangga orang – orang Indonesia.

Persoalan komoditas pangan memang cukup pelik. Bahkan harga kedelai sempat naik dan membuat harga tempe dan tahu menjadi semakin mahal. Sementara harga telur justru sempat anjlok dan bikin peternak kelabakan. Sekarang giliran cabai.

Yang hobi masak makanan pedas, kamu mesti merogoh kocek lebih dalam. Dikarenakan harga cabai rawit naik tajam di awal tahun 2021 ini.

Harga cabai per 12 Maret 2021 :
  • Cabai rawit merah

    Rp 95.000 / kg
    Naik sekitar 70% dibandingkan akhir Desember 2020 (Rp 56.200)

  • Cabai rawit hijau

    Rp 59.750 / kg
    Naik sekitar 26% dibandingkan akhir Desember 2020 (Rp 47.150)

Bahkan harga cabai rawit merah tembus > Rp 100.000 per kilogram. Hal ini berarti harga cabai merah di atas rata – rata nasional di sejumlah daerah. Misalnya di Jawa Tengah, Bali, Maluku, Kalimantan Selatan, Papua, sampai Nusa Tenggara Barat.

Sementara di ibu kota Indonesia yaitu Jakarta, harga cabai rawit ini mencapai Rp 130.000 per kilogram. Harga ini di data merupakan harga tertinggi di seluruh Indonesia.

Kenapa Harga Cabai Naik Tinggi Banget?

  • Faktor Produksi

    Beberapa bulan lalu, harga cabai anjlok saat panen raya karena pasokan melimpah. Setelah itu petani enggan menanam cabai lagi karena masih banyak stok yang beredar dan banyak saingan saat itu. Karena petani tidak menanam cabai lagi, dari sisi penawaran ada kekurangan pasokan cabai.

  • Faktor Peminat

    Sepeti yang kita tahu bahwa seluruh masakan Indonesia rata – rata pasti menggunakan cabai. Masakan yang tidak menggunakan cabai dapat di hitung jari. Sehingga banyak sekali peminat cabai. Sulitnya masyarakat mendapatkan cabai yang bagus dan berkualitas membuat harga cabai naik tinggi sekali.

Dengan kata lain, pasokan yang ada (supply side) tidak mampu memenuhi permintaan (demand side) dari masyarakat. Harga cabai kemudian naik karena adanya ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran.

Hal ini dijelaskan oleh Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia yaitu Abdullah Mansuri kepada Kompas.

Cabai di Bulan Ramadhan

Beberapa pihak bahkan khawatir karena sebentar lagi adalah bulan Ramadhan. Ya, jelas sekali dikarenakan pada bulan Ramadhan permintaan cabai sangatlah ramai. Apalagi ketika lebaran, semua masakan menggunakan cabai. Hal ini membuat maraknya permintaan akan diperkirakan terjadi pada bulan April – Mei 2021.

Peningkatan Harga Cabai Mempengaruhi Inflasi

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi mencapai 0,10% pada Februari 2021 dan inflasi tahunan 1,38%. Peningkatan harga cabai rawit, selain itu peningkatan harga ikan segar serta tarif angkutan udara berpengaruh pada inflasi yang terjadi di Indonesia ini.

Melihat hal ini, apakah pendapat kamu tentang solusi yang harus dilakukan agar salah satu buah dari tanaman ini dapat memenuhi semua kebutuhan masyarakat Indonesia? Apakah kamu akan tetap membeli cabai seperti biasa di saat mahal? Atau bahkan kamu akan menanam kebun cabe dan melihat ini sebagai peluang yang bagus