Sepsis neonatorum, juga dikenal sebagai infeksi darah pada bayi baru lahir, adalah kondisi serius di mana bayi mengalami infeksi bakteri dalam darah mereka. Infeksi ini dapat terjadi pada bayi yang baru lahir atau dalam beberapa minggu pertama kehidupan mereka. Sepsis neonatorum dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan berpotensi mengancam jiwa jika tidak segera diobati. Berikut ini adalah informasi lebih lanjut tentang sepsis neonatorum:
Penyebab:
Sepsis neonatorum biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, meskipun dalam beberapa kasus, infeksi jamur atau virus juga dapat menjadi penyebabnya. Bakteri yang paling umum menyebabkan sepsis neonatorum adalah Streptococcus Group B, Escherichia coli (E. coli), dan Listeria monocytogenes. Infeksi dapat terjadi melalui transmisi dari ibu ke bayi selama persalinan, melalui kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi, atau melalui prosedur medis invasif seperti kateterisasi atau intubasi.
Gejala:
Gejala sepsis neonatorum dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan organ yang terlibat. Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain:
1. Suhu tubuh tidak stabil, seperti demam, menggigil, atau hipotermia (suhu tubuh rendah).
2. Nafas cepat atau kesulitan bernapas.
3. Takikardia (denyut jantung yang cepat).
4. Kulit pucat atau kebiruan.
5. Kelelahan atau penurunan aktivitas.
6. Masalah makan atau minum.
7. Gangguan tidur atau keterjagaan yang tidak normal.
8. Muntah atau diare.
9. Perubahan pada tali pusat, seperti keluarnya nanah atau bau tidak sedap.
Diagnosis dan Pengobatan:
Jika ada kecurigaan sepsis neonatorum, dokter akan melakukan serangkaian tes dan evaluasi. Ini mungkin meliputi pemeriksaan fisik, analisis darah lengkap, kultur darah, analisis cairan tubuh lainnya, dan pemindaian gambar seperti sinar-X atau ultrasonografi. Diagnosis yang cepat dan tepat penting untuk memulai pengobatan segera.
Pengobatan sepsis neonatorum melibatkan pemberian antibiotik intravena yang efektif melawan infeksi bakteri yang mungkin terlibat. Jenis antibiotik yang digunakan akan ditentukan berdasarkan bakteri yang diduga penyebab infeksi dan sensitivitasnya terhadap antibiotik tertentu. Bayi mungkin juga membutuhkan dukungan pernapasan, cairan intravena, atau pengobatan lainnya sesuai kebutuhan.