Terlihat Serupa, Apa Perbedaan Pneumonia yang Disebabkan Bakteri dan Virus?

Pneumonia adalah infeksi yang dapat mempengaruhi paru-paru dan menyebabkan gejala seperti demam, batuk, kesulitan bernapas, nyeri dada, dan kelelahan. Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri dan virus. Meskipun gejalanya serupa, ada perbedaan penting antara pneumonia yang disebabkan oleh bakteri dan virus. Mari kita bahas perbedaan-perbedaan tersebut.

Pertama, penyebab utama pneumonia bakterial adalah bakteri seperti Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Legionella pneumophila, dan Mycoplasma pneumoniae. Pada kasus pneumonia viral, virus merupakan penyebab utama, seperti virus influenza, virus respiratori sincitial (RSV), dan virus herpes simpleks. Perbedaan ini sangat penting karena pengobatan dan pengelolaan pneumonia akan berbeda tergantung pada agen penyebabnya.

Kedua, perbedaan dalam gejala dan perkembangan penyakit juga dapat diamati. Pneumonia bakterial seringkali memiliki perkembangan yang lebih cepat dan gejala yang lebih parah. Pasien dengan pneumonia bakterial cenderung mengalami demam yang tinggi, menggigil, batuk dengan dahak yang berwarna kuning atau hijau, serta nyeri dada yang tajam. Pada pneumonia viral, gejalanya cenderung lebih mirip dengan flu biasa, seperti demam, batuk kering, dan pilek. Namun, penting untuk diingat bahwa gejala bisa bervariasi tergantung pada individu dan jenis virus yang terlibat.

Ketiga, diagnosis pneumonia bakterial dan viral seringkali memerlukan pendekatan yang berbeda. Dokter mungkin akan melakukan tes darah, tes dahak, atau mungkin tes diagnostik molekuler (PCR) untuk mengidentifikasi agen penyebabnya. Pada pneumonia bakterial, hasil tes darah mungkin menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih yang tinggi dan tes dahak mungkin menunjukkan adanya bakteri yang spesifik. Pada pneumonia viral, tes darah dapat menunjukkan peningkatan jumlah limfosit, sedangkan tes dahak mungkin menunjukkan adanya virus tertentu. Tes PCR dapat mendeteksi material genetik virus atau bakteri dalam sampel pasien.

Keempat, pengobatan dan pengelolaan pneumonia bakterial dan viral juga berbeda. Pneumonia bakterial biasanya diobati dengan antibiotik yang ditargetkan untuk menghancurkan bakteri penyebab infeksi. Antibiotik yang dipilih akan tergantung pada jenis bakteri yang diduga menyebabkan infeksi dan sensitivitasnya terhadap antibiotik tertentu. Pada pneumonia viral, antibiotik tidak efektif karena virus bukanlah target dari obat tersebut. Pengobatan pneumonia viral umumnya bersifat suportif, termasuk mengistirahatkan pasien, menjaga hidrasi yang baik, dan mungkin memberikan obat pereda gejala seperti antipiretik (penurun panas) atau obat batuk.